KADER KAMMI ??? KOK GITU.


KADER KAMMI ?? KOK GITU??

Tulisan ini terbesit saat hendak pulang dari menjalankan tugas ke instruturan mengisi dauroh keorganisasian pada salah satu komsat. Pada awal keberangkatan rasa semangat yang menggebu dan senang luar biasa karena bertemu dengan kader-kader muda yang menjadi penerus estafet dakwah di KAMMI ini. Namun seketika sedih datang saat pertama kali memasuki ruangan dauroh yang sepi dan hanya di isi oleh 4 orang ikhwan dan 5 orang akhwat, padahal mereka adalah pengurus baru di komsariat itu. Haru birupun tidak terbendung, saya mencoba menahan sedih dan menampakan wajah ceria dihadapan mereka. Dengan ketua terpilih yang baru yaitu akhwat dan hanya satu-satunya AB 2 di situ, sungguh jenjang keorganisasianpun disini tidak berjalan apa adanya.

Pada malam pertama mengisi materi mereka digenjot untuk kenal KAMMI secara jauh dan mendalam, diskusi serupun terjadi, banyak yang bertanya dan penuh dengan antusias peserta.singkat cerita sampai mereka dilantik saya terus memotivasi mereka untuk ikut semua jenjang alur kaderisasi di KAMMI. Sedih ini terus-terusan tidak bisa hilang, masih terbayang-bayang kaan nasib komsat yang diambang mati ini.

Pulang kembali ke ibu kota, dan kembali bercengkrama dengan hingar bingar yang penuh dengan saling usik satu sama lain. Rasa perih dihati kembali hadir saat melihat kader-kader yang sudah tua dan bahkan khatam secara lurus alur kaderisasi dikammi. Namun tindak tanduk ketika berhadapan hilang arah sudah, saling adu argument basi di grub WA, merasa paling jago dan hebat. Sering berbicara tentang ukhwah, namun digrub paling sok romantic, dan ketika bertatap muka malah melempar wajah masam dan seakan tidak pernah kenal.

Diskusi-diskusi murah yang dilontar mulai memasuki zona bahwa kader KAMMI sekarang hampir kehilangan izah dan jati diri kader. Hingga satu persatu mulai memasuki ranah pemikiran nyeleneh yang hampir meretas jaringan dan pundi-pundi ukhwah. Apakah ini yang namanya terbina? Lalu mengapa menjadi binasa? Semudah itukan berkata afwan jika berbuat salah ? lalu mengapa hanya bisa berbicara nasehat kepada orang lain sementara tidak siap menerima nasehat dari banyak orang? Itukah yang katanya kader dakwah? Lalu sejauh mana cintamu kepada KAMMI ? jayakan Indonesia 2045 saya fikir hanya mimpi jika kader-kadernya sibuk dengan perpecahan internal yang tidak kunjung habis.

Kader katanya? Jangankan memikirkan kaderisasi, sendangkan mengurus emosi sendiri saja masih belum selesai. Sehingga dalil-dalil yang dipelajari hanya untuk dilontar demi mencari pembenaran. Bukan untuk diamalkan. Semua sibuk merasa paling benar. Kader dakwahkah itu ?? wallah waalam.

Seharusnya melihat tantangan kedepan yang begitu pekat dan gelap, penuh dengan fitnah, kader dakwah harus lebih gesit dan lebih memupuk ukhwah, semua kader KAMMI harus mampu memberikan solusi nyata terhadap permasalahan umat. Harus banyak belajar dari kesalahan OKP Lain, yang setiap muktamar harus lempar kursi, rebutan kekuasaan dan lain sebagainya. Tujuan utama kita dakwah tentu dengan azaz islam menjadi penguat kita. Kita mampu bangkit dari keterpurukan kader sekarang. Jangan pelihara rasa benci yang tidak ada habisnya ini.

Buka mata kader seluruh Indonesia, lading dakwah kita semakin sulit dan pekat, maka lebih baik perbaikan personal dengan memupuk ukhwah dan memelihara semangat dari pada sibuk dengan perperangan internal yang tak kunjung henti.



Dari anggota biasa KAMMI KALBAR (M.MUKHLIS SAPUTRA,S.HUT).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL LEBIH DEKAT BANG FAHRI HAMZAH