Postingan
Menampilkan postingan dari September, 2017
TAUBAT DAN HAKIKATNYA
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
TAUBAT عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً (رَوَاهُ الْبُخَارِي) Abu Hurairah r.a. berkata : “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Demi Allah, sesungguhnya, aku membaca istighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.’” (HR. Bukhari) Dalam riwayat lain disebutkan : وَعَنْ الأَغَرِّ بْنِ يَسَارٍ الْمُزَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّي أَتُوبُ فِي الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ (رَوَاهُ مُسْلِم) Al-Aghar bin Yasar Al-Muzani r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Hai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mintalah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya, aku bertaubat seratus kali dalam sehari.” (HR. Muslim) ...
DAKWAH DAN HIDAYAH
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Nash hadits dan penjelasannya : عن عبد الله بن عمرو بن العاص ـ رضي الله عنهما ـ قال : قال رسول الله ـ صلى الله عليه وسلم ـ : " إن من أكبر الكبائر أن يلعن الرجل والديه . قيل : يا رسول الله ، وكيف يلعن الرجل والديه ؟ قال : يسب الرجل أبا الرجل ، فيسب أباه ، ويسب أمه ، فيسب أمه " . رواه البخاري ، ومسلم ، وأبو داود ، والترمذي . Dari Abdullah bin amr bin ash,ra.berkata : Rasullah saw bersabda : sesungguhnya diantara dosa-dosa besar adalah melaknat seseorang kepada kepada kedua orang tuanya.ditanya rasulullah : ya rasulullah saw,bagaimana seseorang melaknat kedua orang tuanya ? rasulullah saw menjawab :mencaci maki seseorang kepada bapaknya orang lain,maka orang lain itu m...
hasil lamunan di gunung palung
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, begitulah arah mata air yang mengalir membawa rasa yang begitu dalam. Tiada kata perpisahan untuk sebuah pertemuan yang sebentar, sadarilah bahwa hadirnya bukan dinding pembatas yang tajam untuk sebuah pertemuan sebentar. Jika air ini mengalir jauh dan membawa kita terhanyut dalam kisah yang jauh, maka diam sejenak hingga pilu itu terobati dan diam itu merampas pahitnya rasa. Salahnya kehadiran yang datang terlambat, bukan karena dia yang menjauh. Sadari dirimu yang hanya sekedar singgah. Jangan salahkan waktu yang memaksamu untuk terluka, jangan salahkan cinta yang memaksamu untuk rapuh, jangan paksakan rindu yang memaksamu untuk cemburu, jangan salahkan rasa yang memaksamu untuk berduka. Diam sejenak dan rasakan pahit itu dalam hati, jangan hiraukan gelayut rindu itu memaksamu untuk kembali pada kisah yang hampa dan fana. Sandiwara rasa hanya akan mengantarkanmu pada tipuan nyata yang menoreh pahit hati yang lama terabaikan. Senyum paksa ...